Makna Arti Lagu D’Masiv – Pergilah Kasih. Di akhir 2025, lagu “Pergilah Kasih” milik D’Masiv tiba-tiba kembali menguasai playlist dan linimasa. Lagu yang dirilis tahun 2011 dari album Persiapan ini memang tidak pernah benar-benar pergi, tapi gelombang baru datang setelah penampilan akustik Rian D’Masiv di sebuah kafe di Bandung yang viral, ditambah cover apik dari penyanyi muda di TikTok dan masuknya lagu ini ke top 10 Spotify Indonesia lagi. Lirik “Pergilah kasih, kejarlah keinginanmu” yang dulu jadi anthem orang patah hati kini terdengar lebih dewasa: bukan lagi ratapan, tapi bentuk pelepasan yang tulus.
Latar Belakang dan Proses Kreatif Pergilah Kasih
“Pergilah Kasih” lahir di masa D’Masiv sedang berada di puncak. Setelah sukses besar lewat “Jangan Menyerah” dan “Cinta Ini Membunuhku”, Rian Ekky Pradipta ingin menulis sesuatu yang berbeda: bukan lagu galau biasa, tapi arti lagu tentang menerima kenyataan bahwa orang yang dicintai lebih bahagia di tempat lain. Rian pernah bercerita bahwa inspirasi datang dari kisah nyata teman dekatnya yang memilih melepas pacar demi karier di luar negeri. Dari situ, terciptalah lirik yang sederhana tapi sangat menusuk: tidak ada kata-kata kasar, tidak ada drama berlebihan, hanya permintaan lembut agar kekasih pergi mengejar mimpi.
Musiknya sendiri dibuat ringan dengan aransemen pop-rock khas D’Masiv: gitar akustik yang renyah, drum yang tidak terlalu keras, dan vokal Rian yang terasa seperti bicara langsung ke telinga pendengar. Saat dirilis, lagu ini langsung meledak. Video klipnya yang menampilkan cerita pasangan yang berpisah di bandara sampai sekarang masih ditonton jutaan kali. Bahkan di 2025, lagu ini tetap jadi pilihan utama saat konser D’Masiv; penonton selalu ikut bernyanyi keras di bagian reff, seolah melepas beban mereka sendiri.
Makna Lirik Lagu Pergilah Kasih yang Semakin Relevan
Kalau dulu “Pergilah Kasih” identik dengan orang yang ditinggal pacar, sekarang maknanya berkembang. Generasi baru melihat lagu ini sebagai bentuk cinta yang dewasa: mencintai tidak selalu memiliki. Baris “Walau bibirku terus memanggil namamu” menunjukkan perjuangan batin, tapi diikuti langsung dengan “Pergilah kasih, kejarlah keinginanmu, lepaskanlah”. Itu adalah keputusan sadar untuk bahagia melihat orang lain bahagia, meski harus sendiri.
Lagu ini juga sering dipakai sebagai soundtrack perpisahan yang sehat, entah putus cinta, sahabat yang pindah kota, bahkan anak yang merantau. Di era di mana banyak orang terjebak dalam hubungan toksik demi gengsi atau takut sendirian, “Pergilah Kasih” jadi pengingat bahwa melepaskan bukan berarti kalah; kadang justru itu kemenangan terbesar. Rian sendiri bilang, “Lagu ini bukan tentang menyerah, tapi tentang berani jujur sama diri sendiri dan orang yang kita sayang.”
Kebangkitan di 2025 dan Pengaruh ke Generasi Baru
Gelombang baru dimulai ketika seorang konten kreator TikTok bernama Naya membawakan versi akustik hanya dengan gitar dan suara jernihnya. Video itu ditonton lebih dari 25 juta kali dalam dua minggu. Dari situ, ratusan cover bermunculan, mulai dari versi dangdut koplo sampai orchestral. D’Masiv merespons dengan mengunggah sesi live akustik di Instagram mereka, dan dalam hitungan hari lagu ini naik drastis di semua platform streaming.
Yang menarik, banyak anak muda sekarang mengaitkan lagu ini dengan konsep “self-love” dan “healing”. Mereka bilang, kalau dulu lagu galau bikin nangis berhari-hari, “Pergilah Kasih” justru bikin cepat move on. Ada yang bilang, “Dengerin ini sekali, langsung lega. Kayak dikasih izin buat lepas.” Bahkan di konser terakhir D’Masiv di Jakarta, ribuan penonton kompak menyalakan lampu HP sambil bernyanyi baris terakhir: “Pergilah kasih… lepaskanlah”, momen yang langsung jadi trending di mana-mana.
Kesimpulan
Empat belas tahun berlalu, “Pergilah Kasih” tetap relevan karena pesannya timeless: cinta sejati tidak egois. D’Masiv berhasil menangkap emosi yang paling sulit diucapkan: rasa sayang yang cukup besar sampai rela melepas. Di tahun 2025, ketika banyak orang mulai belajar tentang batasan sehat dan prioritas diri, lagu ini kembali jadi teman di saat yang tepat. Bagi yang sedang ragu untuk mempertahankan atau melepaskan, dengarkan saja baik-baik. Kadang jawabannya sudah ada di lirik yang kita nyanyikan berulang-ulang: pergilah kasih, dan biarkan kita sama-sama menemukan bahagia masing-masing.